Monday, December 22, 2008

Yang Mana Gaya Kencan Anda?

Dalam urusan percintaan, ada beberapa persamaan yang pasti dialami oleh setiap orang di setiap usia. Misalnya perasaan berbunga-bunga saat sedang jatuh cinta, sampai rasa sedih dan sakit hati karena patah hati. Namun, dari segi sasaran dan prioritasnya jelas berbeda.

USIA 20 TAHUNAN
Biasanya kaum lajang usia 20-an belum mencari seseorang untuk teman hidup. Mereka hanya memerlukan teman untuk bersenang-senang. Mereka tidak berpikir, apakah teman kencannya akan menjadi suami yang baik baginya, atau ayah yang baik bagi anak-anaknya. Anak-anak? Wah, belum terpikirkan. Namun, lepas dari hal tersebut, tidak ada salahnya Anda membaca saran berikut agar tidak kecewa di kemudian hari.

* Perluas wawasan perkencanan
Berkencanlah dengan berbagai macam orang, jangan terpaku pada satu tipe. Sedapat mungkin Anda harus berkencan dengan banyak orang dengan tipe yang berbeda-beda sampai bertemu dengan seseorang yang betul-betul dirasa cocok. Pada tahap ini Anda harus memikirkan diri Anda, apa yang membuat Anda bahagia, dan apa yang Anda inginkan. Bukan memikirkan apa yang diperlukan dan diinginkan teman kencan.

* Beri ruang untuk kehidupan asmara
Bagi yang lebih mementingkan karier, mereka sering menempatkan soal asmara di urutan ke sekian. Ada yang berprinsip, bila belum mencapai posisi tertentu di dalam kariernya, dia tidak akan menjalin hubungan asmara. Padahal, ini bisa menutup kemungkinan-kemungkinan yang siapa tahu saat itu ada seseorang yang tepat dan baik untuk Anda, tetapi Anda acuhkan. Kendurkan prinsip Anda, bukalah diri, dan berkencanlah, paling tidak sekali dalam sebulan.

USIA 30 TAHUNAN
Periode ini merupakan saat di mana Anda sebagai lajang mulai memikirkan perkawinan dan mencari seseorang untuk teman hidup. Namun celakanya Anda kerap bertemu dengan orang yang tidak tepat, di saat dan di tempat yang tidak tepat pula. Anda pun akan berpikir, kok sulit amat sih menemukan seseorang seperti yang diidam-idamkan? Bila Anda berkencan dengan orang yang tidak persis seperti Anda dambakan, akhirnya akan timbul masalah. Agar terlepas dari segala kebimbangan, langkah berikut bisa diterapkan.

* Tentukan batas waktu
Bila memang merencanakan untuk menikah tetapi pasangan tidak sependapat dengan berbagai macam alasan serta petimbangan, tentukan batas waktu. Beri patokan pada diri sendiri, kapan harus menikah. Misalnya, Anda menentukan satu tahun lagi akan menikah. Nah, pada waktu yang telah Anda tentukan, evaluasi hubungan dengan kekasih dan katakan padanya mengenai tujuan dan keinginan Anda. Bila memang tidak ada kemajuan dan tidak ada keinginan darinya untuk mengikat hubungan menjadi suatu pernikahan, mengapa harus buang-buang waktu? Lakukan apa yang Anda pikir benar.

* Fleksibel
Setiap orang memiliki minat dan hobi yang berbeda-beda. Oleh karena itu, walaupun saling mencintai, tetap saja ada hal-hal atau kebiasaan-kebiasaan berbeda yang harus dihadapi. Dalam hal ini, kompromilah kuncinya. Bila pasangan lebih senang menonton teve di rumah dan Anda lebih senang pergi keluar rumah, cari jalan keluarnya. Misalnya, dengan mengajaknya minum kopi di suatu kafe lalu pulangnya menonton pertandingan bola kegemarannya di rumah. Jangan lupa, Anda tidak dapat mengubah seseorang!

Artikel yang berhubungan :



0 comments:

Post a Comment

Template by : Wahyu Hidayat h1dayat.blogspot.com