Monday, December 22, 2008

Roberto Baggio

Roberto Baggio yang lahir di Venezia, Italia 18 Februari 1967 ini merupakan ikon Gli Azzuri pada era 90-an berkat penampilannya yang nyentrik, visi permainan yang brilian, serta kepiawaiannya dalam urusan mencetak gol.

Pemain yang berjuluk 'Si Buntut Kuda' ini memulai debut profesionalnya bersama Fiorentina tahun 1986. di klub ini Baggio menampilkan permainan yang cemerlang sehingga menarik minat Juventus untuk merekrutnya, dan pada tahun 1990, Juventus berhasil mendatangkannya dengan predikat pemain termahal pada saat itu.

Berkat penampilannya yang prima, Baggio mendapat kehormatan untuk pertama-kalinya memperkuat Timnas Italia di ajang Piala Dunia 1990 dimana Italia bertindak sebagai tuan-rumah.

Dalam keikutsertaan perdananya itu, Baggio lebih sering duduk di bangku cadangan sebagai pemain pengganti. Tetapi sebagai pemain yang profesional, ia selalu memberikan yang terbaik saat diberi kesempatan bermain. Buktinya, dua gol langsung dilesakkannya ke gawang Cekoslovakia, dan salahsatunya tercatat sebagai gol terbaik turnamen 4 tahunan tersebut meskipun akhirnya Italia harus takluk di babak semi-final oleh Argentina melalui adu penalti.

Pada tahun 1993, Baggio mempersembahkan gelar Piala UEFA bagi Juventus, dan bersamaan dengan itu, Si Buntut Kuda mendapatkan penghargaan sebagai pesepakbola terbaik versi Eropa dan Dunia

Piala Dunia berikutnya tahun 1994 yang bertempat di Amerika Serikat kembali menjadi ajang pembuktian seorang Roberto Baggio dimana dirinya menjadi tulang punggung serta penentu kemenangan Tim Azzuri dengan total torehan 5 gol dan hebatnya lagi, semua gol-nya diciptakan di babak knock-out.

Tetapi sekali lagi nasib sial masih menghinggapi, karena dalam final melawan Brazil, Gli Azzuri tidak mampu mengatasi Tim Samba melalui babak adu penalti dan tragisnya, sebagai penentu, Baggio tidak memenuhi target alias tendangannya meleset dari sasaran yang kontan mengakibatkan sebagian besar pendukung Timnas Italia menyalahkan dirinya.

Bukan pemain besar namanya jika tidak mampu menghadapi tekanan yang mendera dirinya. Tepatnya pada musim 1994-1995, Baggio meraih gelar scudetto pertamanya bersama Juventus, tetapi musim berikutnya, ia dinilai oleh Juventus sudah tidak pantas lagi bermain di klub asal kota Turin itu, dan pada musim 1997, Baggio dilepas untuk bermain di klub sekelas Bologna.

Tapi di Bologna, Baggio malah kembali menunjukkan penampilan gemilang dengan membukukan 22 gol dalam satu musim, sehingga membuat pelatih Cesare Maldini kembali memasukkannya ke dalam skuad Gli Azzuri yang kala itu sedang bersiap menghadapi Piala Dunia 1998 di Perancis.

Piala Dunia ke-3 yang juga terakhir buat Baggio itu memang bukan sebuah kenangan indah bagi pemain kelas dunia berusia 31 tahun itu karena dirinya lebih sering dibangku-cadangkan, dan Italia kembali gagal meraih juara setelah kalah oleh tuan-rumah di perempat-final.

Setelah Piala Dunia 1998, Baggio hijrah ke Inter-Milan dan menghabiskan waktu selama 2 musim di bawah asuhan Marcello Lippi sebelum mengakhiri karirnya bersama Brescia hingga tahun 2004.

Tercatat 205 gol sudah diciptakan Baggio di ajang Serie A. dengan torehan tersebut, Baggio menduduki peringkat ke-5 pencetak gol tersubur Serie A di belakang Silvio Piola, Gunnar Nordahl, Giuseppe Meazza, dan José Altafini. Pada 16 Desember 2002, ia menorehkan gol ke-300 sepanjang karirnya saat Brescia mengalahkan Piacenza dengan skor 3-1. Pertandingan terakhir yang dijalaninya adalah saat Brescia bertandang ke AC Milan pada 16 Mei 2004, dimana Baggio mendapatkan standing ovation dari seluruh penonton yang hadir di San Siro ketika dirinya ditarik keluar lapangan.

Artikel yang berhubungan :



0 comments:

Post a Comment

Template by : Wahyu Hidayat h1dayat.blogspot.com